Akibat Dolar Amerika Menguat dan Dampak Ke Mata Uang Negara Lain

Bergasku.com – Akibat Dolar Amerika Serikat mengalami penguatan, sehingga mengakibatkan urusan bisnis dan masalah keuangan di seluruh negara di dunia termasuk Indonesia menjadi tidak stabil.

Apa Akibat Dolar Amerika Serikat Menguat dan Dampaknya Ke Mata Uang dan Bisnis Negara Lain?

Melansir BBC Indonesia, Bank Sentral AS telah menaikkan suku bunga beberapa kali tahun ini demi mengatasi kenaikan harga. Akibatnya biaya meminjam uang menjadi lebih mahal.

Di sisi lain, Anda akan mendapatkan lebih banyak uang jika Anda hendak mencairkan produk investasi keuangan seperti obligasi pemerintah AS yang sudah pasti menarik bagi investor.

Obligasi adalah surat utang jangka menengah maupun jangka panjang yang dapat diperjualbelikan.

Obligasi berisi janji dari pihak yang menerbitkan Efek untuk membayar imbalan berupa bunga (kupon) pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada akhir waktu yang telah ditentukan, kepada pihak pembeli obligasi tersebut. Investasi keuangan ini umumnya dianggap sangat aman.

Pada Juli 2022 saja, investor asing membeli obligasi pemerintah AS bernilai US$10,2 miliar (Rp154 triliun), dan sekarang naik jadi US$7,5 triliun (Rp113 kuadriliun).

Investor harus membeli dollar AS untuk mendapatkan obligasi ini, dan permintaan itu turut meningkatkan nilai dollar AS.

Ketika investor memutuskan menjual mata uang lain untuk membeli dollar, nilai mata uang lain itu menjadi turun.

Sementara itu, pound sterling anjlok ke level terendah setelah pemerintah Inggris mengumumkan pemotongan pajak yang besar.

Investor juga cenderung membeli dollar AS saat ekonomi global sedang tertekan, lantaran besarnya perekonomian dan wilayah AS membuat dollar sebagai “safe haven” atau aset yang aman. Hal itu juga ikut menaikkan nilai dollar AS.

Banyak perekonomian di Eropa dan Asia sedang berjuang akibat anjloknya harga gas yang disebabkan konflik di Ukraina.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *