Bergasku.com – STEM adalah singkatan dari Science, Technology, Engineering, dan Mathematics. Istilah ini merujuk pada disiplin ilmu yang mencakup ilmu pengetahuan alam, teknologi, rekayasa, dan matematika.
STEM sangat penting dalam mendorong inovasi dan kemajuan dalam berbagai bidang, seperti teknologi informasi, kesehatan, energi, dan lingkungan.
Kemampuan STEM sangat dibutuhkan di berbagai profesi masa kini dan masa depan, sehingga pendidikan STEM menjadi sangat penting untuk persiapan generasi mendatang.
STEM telah menjadi konsep yang populer di seluruh dunia, dengan banyak negara dan institusi yang memperkenalkan program dan inisiatif STEM untuk mendorong pertumbuhan dan inovasi.
Sejumlah tokoh dan ilmuwan terkenal seperti Galileo Galilei, Isaac Newton, Charles Darwin, Thomas Edison, Albert Einstein, dan Stephen Hawking merupakan beberapa contoh tokoh yang memberikan sumbangan penting dalam disiplin ilmu yang termasuk dalam STEM.
STEM memiliki beberapa keunggulan, antara lain:
- Memiliki potensi untuk meningkatkan inovasi dan kemajuan teknologi. STEM membantu menghasilkan penemuan dan solusi baru untuk masalah dunia nyata, seperti pengembangan teknologi hijau, perawatan kesehatan, dan pengembangan energi bersih.
- Meningkatkan daya saing global. STEM mempersiapkan individu untuk bekerja di bidang yang membutuhkan keterampilan teknis dan analitis yang kuat, yang menjadi semakin penting dalam ekonomi global saat ini.
- Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan teknis. STEM mempersiapkan individu dengan keterampilan teknis yang dibutuhkan dalam berbagai profesi, termasuk ilmuwan, insinyur, dan teknisi.
- Meningkatkan kemampuan analitis dan pemecahan masalah. STEM mempersiapkan individu dengan kemampuan analitis dan pemecahan masalah yang kuat, yang menjadi semakin penting dalam mengatasi masalah kompleks di dunia nyata.
- Menyediakan peluang karir yang menarik. STEM memberikan peluang karir yang menarik di berbagai bidang, seperti teknologi informasi, rekayasa, kesehatan, dan energi.
- Meningkatkan kreativitas. STEM melibatkan keterampilan kreatifitas dalam mengembangkan solusi inovatif untuk masalah yang ada, sehingga mempersiapkan individu untuk menjadi inovator dan pengembang solusi yang kreatif.
Beberapa contoh pembelajaran STEM yang bisa diaplikasikan di sekolah dasar:
Membangun model bangunan sederhana menggunakan balok kayu atau lego untuk mempelajari konsep geometri dan fisika sederhana.
Menerapkan konsep sains dalam eksperimen sederhana, seperti mengamati perubahan warna dalam campuran larutan kimia atau melihat bagaimana air mengalir melalui rintangan yang berbeda.
Menggunakan aplikasi teknologi untuk membuat presentasi atau proyek yang menunjukkan pemahaman tentang topik yang sedang dipelajari, seperti penggunaan perangkat lunak presentasi atau pembuatan film animasi sederhana.
Menerapkan konsep matematika dalam pembuatan grafik atau diagram yang menunjukkan data dan informasi yang dikumpulkan dari eksperimen atau penelitian.
Mengembangkan proyek sederhana menggunakan teknologi, seperti membangun model robot atau membuat program sederhana menggunakan bahasa pemrograman dasar.
Melakukan kegiatan di luar kelas yang terkait dengan STEM, seperti melakukan perjalanan ke observatorium untuk belajar tentang astronomi atau melakukan kunjungan ke laboratorium atau pabrik untuk mempelajari cara kerja teknologi modern.
Pembelajaran STEM pada tingkat sekolah dasar harus didesain untuk membuat anak-anak merasa tertarik dan terlibat, dengan memperhatikan kebutuhan dan minat mereka dalam belajar.
STEM adalah sebuah pendekatan untuk pembelajaran yang memadukan konsep sains, teknologi, rekayasa, dan matematika (STEM) dengan prinsip-prinsip desain untuk menghasilkan solusi yang inovatif dan efektif untuk masalah dunia nyata.
Desain STEM menekankan pada pembelajaran berbasis proyek yang memungkinkan siswa bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah yang kompleks dengan merancang dan menguji solusi yang kreatif.
Pembelajaran desain STEM melibatkan beberapa tahap, yaitu:
- Identifikasi masalah: Siswa belajar untuk mengidentifikasi masalah dunia nyata yang ingin mereka pecahkan, seperti masalah lingkungan, kesehatan, atau transportasi.
- Riset: Siswa melakukan riset untuk memahami masalah dan mencari solusi yang sudah ada.
- Rancang: Siswa menggunakan prinsip-prinsip desain dan konsep STEM untuk merancang solusi baru yang inovatif dan efektif.
- Prototyping: Siswa membuat prototipe dari solusi mereka dan menguji apakah solusi tersebut berfungsi dengan baik.
- Evaluasi: Siswa mengevaluasi solusi mereka dan melakukan revisi jika diperlukan.

Pembelajaran desain STEM memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir kritis dan kreatif, serta menerapkan keterampilan analitis dan pemecahan masalah dalam konteks dunia nyata.
Selain itu, desain STEM juga dapat meningkatkan keterampilan kolaborasi dan komunikasi, serta memberikan pengalaman yang dapat mempersiapkan siswa untuk karir di bidang STEM.
Berikut adalah pandangan beberapa ahli tentang pembelajaran STEM:
- National Science Teachers Association (NSTA): STEM adalah pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa yang mengintegrasikan sains, teknologi, teknik, dan matematika untuk menyelesaikan masalah dunia nyata.
- National Academy of Engineering (NAE): STEM harus dipelajari secara terpadu agar siswa dapat memahami bagaimana pengetahuan dalam satu disiplin ilmu dapat diaplikasikan pada disiplin ilmu lainnya.
- STEMconnector: Pembelajaran STEM melibatkan pembelajaran melalui eksperimen, penelitian, dan proyek, sehingga memungkinkan siswa untuk belajar melalui pengalaman nyata.
- American Association of Colleges for Teacher Education (AACTE): Pembelajaran STEM menekankan pada penerapan konsep-konsep matematika, sains, dan teknologi dalam konteks dunia nyata, dan menumbuhkan keterampilan seperti kreativitas, inovasi, dan kritis berpikir.
- National Research Council: Pembelajaran STEM harus menekankan pada pengembangan keterampilan yang diperlukan untuk sukses dalam masyarakat yang sangat terhubung, seperti keterampilan berpikir kritis, kemampuan berkolaborasi, dan keterampilan komunikasi.